Monday, 31 August 2015

RESULTAN GAYA GRAVITASI


MENENTUKAN RESULTAN GAYA GRAVITASI METODE JAJAR GENJANG


Untuk mengetahui berapa besar gaya gravitasi yang bekerja pada suatu benda kita harus terlebih dahulu menguasai konsep penjumlahan vektor. Gaya adalah besaran vektor sehingga untuk menghitung resultan dari keseluruhan gaya dapat digunakan metode penjumlahan vektor seperti metode segitiga, poligon, jajargenjang, maupun penjumlahan sederhana dengan memperhatikan arah gaya-gayanya. Berikut beberapa bentuk kedudukan benda yang sering muncul dalam perhitungan resultan gaya gravitasi :


1. Benda A, B, dan C berada satu garis.
Benda A, B, dan C terletak pada satu garis lurus dimana B berada di antara A dan C. Jika mereka dipisahkan oleh jarak R, berapakah gaya total yang bekerja pada B ? ........

2. Benda A, B, dan C membentuk siku-siku, dimana B berada di siku-siku.
Jika garis yang menghubungkan benda A, B, dan C membentuk siku-siku dengan benda B berada pada siku-sikunya, maka untuk menghitung resultan gaya yang bekerja pada benda B digunakan metode segitiga (dalil pitagoras).........


3. Benda A, B, dan C membentuk sudut tertentu.
Jika benda A, B, dan C membentuk sudut tertentu dimana dalil pitagoral tidak berlaku, maka untuk menghitung resultan gaya yang bekerja pada benda B digunakan metode jajaran genjang. Adapun gaya-gaya yang bekerja pada benda B secara sederhana dilukiskan seperti gambar di bawah ini:

Keterangan :
Fba = gaya yang dialami benda B oleh benda A (N)
Fbc = gaya yang dialami benda B oleh benda C (N)
Rab = jarak antara benda B dan A diukur dari pusat benda A (m)
Rbc = jarak antara benda B dan C diukur dari pusat benda C (m)

Untuk menentukan resultan gaya gravitasi yang berarah sembarang seperti itu, maka digunakan metode jajaran genjang sehingga :
Fb = resultan gaya gravitasi yang bekerja pada benda B (N)
0 = sudut apit yang dibentuk oleh gaya yang mempengaruhi benda. (0< sudut apit< 180)